Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 01 November 2013

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN REMAJA (farida)

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
REMAJA

1.Makna Remaja
        Fase remaja merupakan segmen perkembangan yang sangat penting, yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu berproduksi.
Konopka (Pikunas, 1976) masa remaja meliputi ;
(a) remaja awal :12-15 tahun,
(b) remaja madya : 15-18 tahun, dan
(c) remaja akhir : 19-22 tahun.
Salzman : masa remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung (dependence) terhadap orang tua ke arah kemadirian (independence), minat-minat seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral.
Dalam budaya  Amerika, periode ini dipandang sebagai masa “storm &stress”, frustrasi dan penderitaan, konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan melamun tentang cinta, dan perasaan teralineasi (tersisihkan) dari kehidupan sosial budaya orang dewasa (Lustin Pikunas, 1976).

2.Perkembangan Kepribadian
        Kepribadian merupakan sistem yang dinamis dari sifat, sikap dan kebiasaan yang menghasilkan tingkat konsistensi respon individu yang baragam. Fase remaja merupakan saat yang paling penting bagi perkembangan dan integrasi kepribadian.Perubahan-perubahan yang tampak pada masa ini ialah :
(a) pertumbuhan fisik yang menyerupai orang dewasa;
(b) kematangan seksual yang disetai dorongan-dorongan dan emosi baru;
(c) kesadaran terhadap diri sendiri, keinginan untuk mengarahkan diri dan mengevaluasi  standar/norma, tujuan dan ccita-cita;
(d) kebutuhan akan persahabatanyang bersifat heteroseksual; dan
(e) munculnya konflik sebagai dampak masa transisi masa anak dan masa dewasa.
Masa remaja merupakan saat berkembangnya identity (jati diri), yang merupakan isu sentral yang memberikan dasar bagi masa dewasa.Erickson : perkembangan identitas berkaitan erat dengan komitmen terhadap okupasi masa depan, peran-peran pada masa dewasa,dan sistem keyakinan pribadi.

Perkembangan identitas dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1.Iklim keluarga : interaksi sosial-emosional antara anggota keluarga, sikap dan perlakuan orang tua terhadap anak.
2.Tokoh idola : figur atau orang-orang memiliki posisi di masyarakat.
3.Peluang pengembangan diri: kesempatan untuk melihat ke depan dan menguji dirinya dalam setting (adegan) yang beragam.
Dalam proses perkembangan indepedensi sebagai antisipasi mendekati masa dewasa yang matang, remaja akan
(a) berusaha untuk bersikap hati-hati dalam berprilaku, memahami kemampuan dan kelemahan;
(b) meneliti dan mengkaji makna, tujuan dan keputusan tentang manusia seperti apa yang dia inginkan;
(c) memperhatikan etika masyarakat, keinginan orang tua dan sikap teman-temannya dan
(d) mengembangkan sikap-sikap pribadi.

Upaya-upaya dalam membantu remaja menemukan identitas diri :
1.Berilah informasi tentang pilihan-pilihan karir dan peran-peran orang dewasa.
2.Membantu remaja untuk menemukan sumber-sumber dalam memecahkan
   masalah pribadinya.
3.Bersikap toleran terhadap tingkah laku remaja yang  dipandang aneh, seperti
   dalam berpakaian.
4.Memberi umpan balik yang realisitk.

3.Problema Remaja
Remaja sebagai individu sedanga berada dalam proses berkembang atau menjadi  (becoming), ke arah kematangan atau kemandirian . Untuk mencapai kematangan tersebut, remaja memerlukan bimbingan karena kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan arah hidupnya.
Dengan kata lain, proses perkembangan tidak selalu berjalan dalam alur yang linier, lurus atau searah dengan potensi, harapan dan nilai-nilai yang dianut karena banyak faktor yang mempengaruhinya.
Faktor penghambat bisa bersifat internal dan eksternal.
Faktor penghambat yang bersifat eksternal adalah lingkungan. Iklim lingkungan yang tidak kondusif cenderung memberikan dampak yang kurang baik bagi perkembangan remaja dan sangat mungkin mereka akan mengalami kehidupan yang tidak nyaman, stres dan depresi. Dalam kondisi seperti ini, benyak remaja yang meresponnya dengan sikap dan perilaku yang kurang wajar dan bahkan amoral, seperti: kriminakitas, minum minuman karas, penyalahgunaan obat terlarang, tawuran dan pergaulan bebas.

Faktor-faktor yang   mempengaruhi perilaku menyimpang (DELINQUENCY) remaja :
1.Kelalaian orang tua dalam mendidik anak (memberikan bimbingan tentang nilai agama).
2.Perselisihan atau konflik orang tua (anta anggota keluarga).
3.Perceraian orang tua.
4.Penjualan alat-alat kontrasepsi.
5.Hidup menganggur.
6.Kurang dapat memanfaatkan waktu.
7.Sikap perlakuan orang tua yang buruk terhadap anak.
8.Kehidupan ekonomi keluarga yang morat-marit (fakir/miskin).
9. diperjual-belikannya minuman kera dan bat-obatan terlarang.
10.Kehidupan moralitas yang bobrok.
11.Beredarnya film-film atau bacaan-bacaan porno.
12.Pergaulan negatif (teman bergaul yang sikap dan perlakunya kurang
     memperhatikan nilai-nilai moral.








Ø Perkembangan identitas adalah sesuatu yang kompleks  dan berlangsung sedikit demi sedikit.
Ø Erikson : identity VS identity disffussion adalah tahap kelima dalam perkembangan manusia, terjadi ketika individu menginjak masa remaja. Pada tahap ini remaja memasuki keadaan moratorium (penundaan) psikologis : antara sekuritas masa kanak-kanak dan tanggung jawab masa dewasa.Eksperimen dengan berbagai peran dan kepribadian adalah aspek penting dalam perkembangan idemtitas.
Ø Perkemangan kepribadian dimulai dari masa kanak-kanak dan akan terus berlanjut  sampai masa dewasa akhir.
Ø James Marcia :empat status identitas : identity diffussion, foreclosure. moratorium, dan achievement – yang didasari oleh ada tidaknya krisis (eksplorasi) dan komitmen.
Ø Identity diffussion : individu yang belum mengalami krisis dan belum membuat komitmen. Tidak saja mereka belum memutuskan mengenai pilihan pekerjaan atau ideologis, tetapi mereka juga tidak menunjukkan minat terhadap masalah tersebut.
Ø Identity foreclosure : individu yang sudah membuat komitmen, tetapi belum mengalami krisis.
Ø Identity memoratorium : individu yang tengah berada pada masa krisis, tetapi belum memiliki komitmen atau kalaupun  ada masih sangat kabur.
Ø Identity achievement : Individu yang sudah melalui krisis dan sudah sampai pada sebuah komitmen.
Ø Orang tua adalah figur yang penting dalam perkembangan identitas remaja. Orang tua yang demokratis akan memfasilitasi perkembangan identitas, sedangkan orang tua yang otoriter tidak. Individuality dan connectedness dalam hubungan keluarga sama-sama berpengarug pada perkembangan identitas.Perilaku orang tua yang mendorong (enabling) akan menumbuhkan perkembangan identitas, perilaku yang mengekang (constraining) akan menghambat perkembangangnnya.






 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About