Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 03 November 2013

CARA JADI GURU FAFORIT..? (farida)



Waktu SD saya dulu banyak sekali guru yang menginspirasi saya untuk giat belajar.. aduuhh.. jadi nostalgia.. -,-
Lanjutt..
Makanya saya punya salah satu keinginan untuk menjadi seorang guru plus-plus.. yaitu seorang guru yang disayang muridnya, guru yang bermanfaat untuk kemajuan masyarakat, dan guru yang bisa menyediakan lowongan pekerjaan untuk masyarakat disekitarnya (pengusaha).. amiinnn…
Bagaimana sih tips untuk menjadi guru yang bisa menjadi inspirasi bagi muridnya. Ini tipsnya :




1.    Penampilan unik : Berpenampilan bukan berarti harus norak. Tapi sesuaian dengan kepribadian anda. Mulai dari model rambut, cara berpakaian. Meski guru punya seragam formal, tetapi dengan sedikit perubahan bisa membuat sensasi dan aura yang berbeda.
2.     Ekspresi dan emosi : Hindari bersikap pasif apabila bertemu dengan murid anda. Bolehlah sedikit caper asal tidak terlalu kelihatan sok akrab. Mungkin dengan senyum ceria, dan menggunakan bahasa yang layaknya anak muda gunakan pasti murid bisa lebih akrab. Jadi lebih bisa menjadi teman bagi muridnya. INGAT ! yang penting bukan bahasa alay
3.    Penggunaan bahasa yang lugas dan jelas : Saat mengajar pastikan anda menguasai materi yang akan anda ajarkan, sehingga anda bisa lebih mengambil inti pelajaran dan bisa membuang suatu penjelasan yang mungkin bisa membuat murid stress. Ada lho guru yang sampai profesor tapi kurang bisa menyampaikan materi sehingga muridnya keluar busa dari mulutnya karena gak bisa *bcanda deh* . Yang penting belajarlah berbicara sendiri tentang pelajaran anda sebelum pelajaran diajarkan. INGAT ! jangan terlalu menggunakan bahsa yang formal terus ! INGAT ! murid itu gaul broo :D
4.    Mengatasi murid nakal : ini nih pokok terbesar dalam dunia pendidikan. Mengatasi murid yang nakal dan pula kurang pinter. Masalah kan? Pengen kabur? Pengen nangis??? JANGANN !! hadapilah murid tersebut tapi jangan dimarahin, dibiarkan, atau dipukulin. Murid juag manusia. Kita dulu tanpa sadar pasti pernah nakal. Cara ngatasinnya kenali psikologis dan tingkah lakunya. Murid nakal harusnya gunakan ‘ancaman’ ringan yang menimbulkan efek jera bagi murid tersebut. Contoh : “hayooo, kerjain soal ini atau disuruh ngebersihin sampah sesekolahan selama seminggu” nhaaa murid pasti gak pengen disuruh bersih bersih, pasti itu mereka mati-matian pengen bisa ngerjain soal, setelah itu dekati murid tersebut dan ajarkan kembali materi secara perlahan. PASTI murid tersebut lebih termotivasi.
5.    Pemerataan kemampuan : guru cenderung mendekati dan selalu membanggakan murid terpandai dan teraktif. Lhoh murid lain gimana???? Itu kesalahan umum guru ! Murid yang pasif ada juga yang pntar, tapi murid yang pasif ada juga yang kurang pintar. Fokuslah pada murid menengah kebawah dengan cara sering menunjuk untuk mengerjakan soal kedepan, meski tidak bisa tetap ajari pelan-pelan. INGAT ! JANGAN DIMARAHIN ! Murid menengah kebawah yang pasif pasti lebih termotivasi apabila mereka dianggap ADA, mereka juga murid lhooo. Yang udah pinter usahakan disuruh bisa lebih berbaur dengan yang menengah kebawah dengan membuat kelompok belajar.
6.    Pengajaran Modern : sekarang nih yaa zaman teknologi. Buat guru deh yang sekolahnya difasilitasi oleh perangkat komputer, 4LCD proyektor sering gunain deh fasilitas biar murid lebih tertarik dengan pengajaran seperti menggungakan power point atau flash player. Dijamin murid lebih seneng !
7.    Motivasi : Motivasilah murid dengan kata bijak dan pengalaman dari tokoh yang awalnya bodoh tapi bisa menjadi seorang jenius.  :) dijamin murid pasti akan tertarik, asal anda tak bosan memberi motivasi dan gak kehabisan kata-kata :) 



8.    Jangan pernah anggap diri anda sebagai Guru, anggaplah diri anda sebagai teman, sahabat , bahkan orang tua bagi siswa-siswi anda sehinggga nanti akan menimbulkan stimuli respon yang positif dari peserta didik baik dalam pelajaran di kelas maupun di luar kelas
9.    Selalu Up to Date terhadap informasi maupun hal-hal baru yang berkaitan dengan peserta didik anda, jangan menjadi KuPer (Kurang Pergaulan) karena Guru dimata siswa adalah sumber segala informasi sehingga bila seorang Guru tergolong KuPer maka rasa Respect dan Hormat peserta didik kepada Guru juga hilang.
10. Berikan materi pelajaran yang tidak membosankan, terutama mengaitkan antara pelajaran dengan pengalaman sehari-hari sehingga peserta didik dapat mengerti bahwa materi yang dipelajarinya memang penting dan bermanfaat.
11.  Tidak bersifat kaku dan otoriter dengan memberikan Reward and Puishment yang sesuai dengan kemampuan peserta didik. 
12.  Gunakan Model dan Media Pembelajaran yang bervariasi terutama yang berpedoman pada PAIKEM sehingga dapat memberikan suasana yang menyenangkan bagi peserta didik.
13.  Klarifikasi pemahaman siswa Anda Acap kali, siswa dengan kesulitan belajar tidak mengerti apa yang diperintahkan atau diharapkan dari mereka. Ketika Anda memberikan tugas atau mengajukan pertanyaan, Anda harus mendorong siswa Anda untuk berbicara jika mereka membutuhkan klarifikasi. Kadang-kadang ada siswa tertentu yang selalu tampaknya memiliki masalah memahami pekerjaan atau tugas apa yang diembankan padanya. Dalam hal ini, Anda harus mendatangi siswa tersebut untuk memintanya mengulangi apa yang ia katakan. Dengan cara ini, Anda akan tahu bahwa ternyata siswa tersebut tidak memahami sesuatu, dan anda dengan mudah dapat memberikan solusi yang diperlukan.
14.  Program pendidikan individual Sebuah program pendidikan individual dapat dikembangkan oleh sebuah sekolah untuk membantu siswa tertentu mengatasi kesulitan belajarnya. Program ini dibuat khusus untuk siswa Anda untuk mengekspresikan kelemahan dan kekuatannya. Termasuk dalam program ini adalah kegiatan yang akan membantu siswa untuk belajar lebih banyak dan melakukannya lebih baik. Idealnya, siswa akan mampu melakukan yang terbaik di sekolah selama ia mengikuti program ini. Contoh apa yang dapat dimasukkan dalam program ini adalah diterapkannya waktu khusus untuk dihabiskan dengan tutor atau peralatan belajar khusus seperti menggunakan laptop dan internet di kelas.
15.  Bantuan luar Siswa dengan kesulitan belajar sering membutuhkan bantuan tambahan di luar kelas. Bantuan ini dapat berlangsung reguler atau siswa mungkin hanya membutuhkan bantuan sementara. Ada siswa yang butuh bantuan untuk semua pelajaran ada juga yang lemah hanya di beberapa subjek saja. Anda dapat membantu siswa Anda dengan datang ke rumahnya di luar jam sekolah atau menyarankannya mengikuti les atau privat.
16.  Pendidikan untuk guru Sebagai seorang guru, Anda tentu tidak selalu menyadari bahwa siswa di kelas Anda memiliki ketidakmampuan belajar atau mengalami kesulitan mengikuti kurikulum sekolah. Para orang tua juga tidak selalu waspada terhadap fakta bahwa anak mereka mungkin memiliki masalah di kelas. Sangat penting bagi Anda sebagai tenaga pendidik yang mengemban tanggung jawab besar untuk membekali diri dan menambah pengetahuan Anda seputar kesulitan belajar siswa dan mengenali tanda-tanda serta strategi untuk menanganinya.

semoga bermanfaat.. :)

Sabtu, 02 November 2013

Materi Kuliah PGSD: FOTO BERWARNA Ir. SOEKARNO (farida)

Materi Kuliah PGSD: FOTO BERWARNA Ir. SOEKARNO (farida): Pertama liat judulnya juga penasaran dan bingung.. gimana bisa zaman segitu uda ada foto berwarna Ir. Soekarno.. untuk berbagi pengetah...

Materi Kuliah PGSD: OVJ roadshow Malang (farida)

Materi Kuliah PGSD: OVJ roadshow Malang (farida): Baru pertama kali liat acara live.. jadi tamu VIP lagi.. :D Mulai SMP mulai ada acara Opera Van Java, eh pas kuliah di Malang dapet kesempat...

Materi Kuliah PGSD: Sistem Pendidikan Di Inggris (Farida)

Materi Kuliah PGSD: Sistem Pendidikan Di Inggris (Farida): Menurut anda, bagaimana sistem pendidikan Indonesia..? apakah sudah sesuai dengan bangsa kita..? Bagaimana seharusnya sistem pendidikan Ind...

Materi Kuliah PGSD: konsep dasar IPS SD ilmu-ilmu sosial (farida)

Materi Kuliah PGSD: konsep dasar IPS SD ilmu-ilmu sosial (farida): DAFTAR ISI DAFTAR ISI 1 KATA PENGANTAR . 2 BAB 1 3 A. Latar Belakang . 3 B. Rumusam Masalah . 4 C. Tujuan Masalah ....

Sistem Pendidikan Di Inggris (Farida)

Menurut anda, bagaimana sistem pendidikan Indonesia..? apakah sudah sesuai dengan bangsa kita..?
Bagaimana seharusnya sistem pendidikan Indonesia..?
pertanyaan ini sering saya dapatkan saat presentasi -.- lebih-lebih saya yang tanya pada kelompok yang lagi presentasi :D..
nih, karene siistem pemerintahan saja pusatnya diInggris, maka saya cari sistem pendidikan Inggris, mungkin bisa dijadikan pertimbangan untuk sistem pendidikan di Indonesia..

ini nih datanya, tapi masih dalam bentuk PDF yaa.. :)

http://atdikbudlondon.com.

 semoga pendidikan akan jauh lebih baik dari sekarang.. amiinn.. :)
ini nih.. contoh sekolah teladan..


semoga bermanfaat ya gan.. :)

konsep dasar IPS SD ilmu-ilmu sosial (farida)







KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur alhamdulillah kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmatnya, akhirnya penulisan tugas makalah yang berjudul ini dapat selesai tepat waktu walaupun kenyataannya masih banyak kekurangan.
Kami sadar bahwa penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan, jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami berharap adanya kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Adapun tugas makalah ini dapat kami selesaikan karena adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya laporan tugas makalah ini.
Semoga segala bantuan yang diberikan kepada kami dalam menyusun laporan tugas makalah ini dapat bermanfaat dan mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata kami berharap agar laporan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.















PENDAHULUAN

          Ilmu-ilmu social (social sciences) dapat diartikan sebagai bagian ilmu pengetahuan mengenai manusia dengan konteks sosialnya atau sebagai anggota masyarakat. Seperti yang dikemukakan oleh Mackenzie, Norman (91968:7) bahwa social sciences are all the academic disclipines which deal with men in their social context. Jadi jadi, dengan demikian tiap ilmu pengetahuan yang mempelajari dan mengkaji aspek kehidupan manusia dalam masyarakat, termasuk bagian ilmu-ilmu social.
          Manusia adalah suatu dinamika. Dinamika ini tidak pernah berhenti, melainkan tetap terus aktif. Dinamika manusia inilah yang memadukan manusia dengan sesamanya dan denga dunia lingkungannya (Drijarkara, 1969 : 44).
          Dinamika manusia merupakan ungkapan hakikat jiwa manusia sebagai makhluk yang berakal-budi (homo sapies) dan sebagai makhluk social. Hakikat inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya di permukaan bumi. Pengembangan akal budi manusia dengan relasi social inilah yang menyebabkan keadaan kehidupan di permukaan bumi seperti kenyataan dewasa ini.
          Perkembangan dan pemanfaatan akal-budi manusia, telah menghasilkan apa yang telah kita istilahkan sebagai, kemampuan budaya dan kemampuan memanfaatkan pengetahuan kebudayaan manusia telah membantu meningkatkan kesejahteraan manusia itu sendiri. Pengungkapan budaya dalam bentuk benda materi dan non-materi, telah menghidupkan kelompok manusia menjadi kelompok social yang luas. Bahasa yang merupakan salah satu aspek kebudayaan, telah lebih mengembangkan akal-budi manusia dalam mengungkapkan buah pikiran dan perasaannya sehingga lebih memperlancar pemanfaatan segala sumber daya yang ada di sekitarnya.bahasa menjadi dasar pendorong terungkapnya pikiran dan perasaan manusia yang menghasilkan ilmu pengetahuan.
          Cara berpikir yang dilakukan manusia secara sistematis, telah menghasilkan ilmu pengetahuan. Sebaliknya perkembangan ilmu pengetahuan telah pula mengembangkan dan meningkatkan cara berpikir. Kemajuan ilmu pengetahuan menjadi dasar perkembangan dan kemajuan teknonogi. Mealui pemanfaatan ilmu pengetahuan da teknologi, manusia telah dapat memanfaatkan sumber daya untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
          Manusia sebagai makhluk biologis, dalam pertumbuhan hidupnya memerlukan kebutuhan jasmaniah. Kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan sejak ia lahir, seperti makan, minum, perlindungan terhadap cuaca yang buruk. Selanjutnya, pemenuhan kebutuhan ini mengungkapkan bahwa manusia adalah makhluk ekonomi.
          Kelangsungan hidup manusia sebagai makhluk social, tidak dapat dilepaskan dari kemampuannya mengatur kebijaksanaan dalam kelompok. Di sini kelihatan jelas bahwa manusia adalah makhluk berpolitik yang mampu mengatur ketenteraman, kebijaksanaan dan kesejahteraan bersama dengan kelompoknya masing-masing, mulai dari keluarga, warga desa, sampai ke tingkat bangsa dan Negara.
          Selanjutnya manusia sebagai makhluk social, juga memiliki sikap, kemampuan, emosi dan potensi-potensi kejiwaan lainnya, yang dapat berkembang dalam kehidupan bermasyarakat. Manusia merupakan makhluk berkembang dalam kehidupan bermasyarakat.

B.   Bagaimanakah kemampuan atau keterampilan dalam ilmu geografi ?
C.   Bagaimanakah kemampuan atau keterampilan dalam ilmu sejarah ?
D.   Bagaimanakah kemampuan atau keterampilan dalam ilmu ekomomi ?
E.    Bagaimanakah kemampuan atau keterampilan dalam ilmu politik ?
F.    Bagaimanakah kemampuan atau keterampilan dalam ilmu sosiologi ?
G.   Bagaimanakah kemampuan atau keterampilan dalam ilmu antropologi ?
H.  Bagaimanakah kemampuan atau keterampilan dalam ilmu psikologi social ?

  1. Mengetahui keterampilan berfikir, akademik/ studi, dan sosial.
  2. Mengetahui kemampuan atau keterampilan dalam ilmu geografi.
  3. Mengetahui kemampuan atau keterampilan dalam ilmu sejarah.
  4. Mengetahui kemampuan atau keterampilan dalam ilmu ekomomi.
  5. Mengetahui kemampuan atau keterampilan dalam ilmu politik.
  6. Mengetahui kemampuan atau keterampilan dalam ilmu sosiologi.
  7. Mengetahui kemampuan atau keterampilan dalam ilmu antropologi.
  8. Mengetahui kemampuan atau keterampilan dalam ilmu psikologi social.



























  1. Keterampilan Berfikir, Akademik/ Studi, dan Sosial

Seorang pengarang menyatakan bahwa warga negara yang dihasilakan oleh pendidikan IPS akan mempunyai sifat sebagai warga negara yang reflektif, mampu atau terampil, dan peduli. (martorella, peter. H., 1994:10). Reflektif berarti dapat berpikir kritis yang dapat membuat keputusan-keputusan dan memecahkan masalah atas dasar bukti-bukti terbaik yang dapat diperolehnya. Mampu atau terampil berarti mempunyai sejumlah keterampilan untuk menolong seseorang didalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Sikap perduli berarti kemampuan untuk menyelidiki kehidupan sosoialnya dan memperhatikan issu-issu yang penting, melaksanakan hak-haknya dan tanggung jawabnya sebagai anggota dari masyarakatnya. Dengan kata lain, pendidikan IPS adalah mengenai masalah kepala, tangan, dan hati. Kepala berarti dapat berpikir reflektif, tangan bearti kemampuan atau keterampilan, dan hati mencerminkan sikap perduli terhadap kehidupan masyarakatnya.
Mengenai tujuan dalam aspek keterampilan, Fraenkel, J.R. (1980:137;142;172) menyebutkan tiga kelompok keterampilan yang perlu dilatihkan kepada siswa dalam pembelajaran IPS adalah:
a.    Keterampilan berfikir, misalnya: melakukan pengamatan, membandingkan, menjelaskan, dan mempertentangkan, mengembangkan konsep, membedkan, merumuskan definisi, menggambarkan, mengemukakan pendapat.
b.    Keterampilan akademik/studi, misalnya: membaca, melihat/melakukan observasi, mendengarkan, merumuskan garis besar, membuat catatan, menuliskan judul pada suatu karangan, membuat bagan urutan waktu, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan.
c.    Keterampilan sosial, misalnya: merencanakan bekerja dengan orang lain, mengambil bagian dalam proyek penelitian, mengambil bagian yang produktif didalam diskusi, bertindak bertanggung jawab, dan bersedia membantu orang lain.

Keterampilan yang berhubungan dengan upaya untuk memperoleh informasi :
·       Keterampilan membaca: pemahaman, perbendaharaan bahasa, dan kecepatan membaca.
·       Keterampilan studi : mendapatkan informasi, menata informasi sehingga mudah digunakan.
·       Keterampilan merujuk dan mencari informasi : penggunaan perpustakaan, mencari rujukan khusus, menggunakan peta, globe, grafik, dan menggunakan masyarakat sebagai sumber belajar.
·       Keterampilan teknis dalam menggunakan alat elektronik : menggunakan computer, telpon, televise, dan alat informasi lainnya.
Keterampilan yang berhubungan dengan pengorganisasian dan penggunaan informasi :
·       Keterampilan intelektual : mengklasifikasikan informasi, menafsirkan informasi, menganalisis informasi, dan mengevaluasi informasi.
·       Keterampilan pengambilan keputusan : mendapatkan informasi, fakta yang diperlukan untuk pengambilan keputusan, mengetahui adanya nilai-nilai yang terlibat dalam situasi tersebut dan masalah-masalah yang muncul.
Keterampilan yang berhubungan dengan hubungan interpersonal (antar pribadi) dan partisipasi sosial :
·       Keterampilan personal : menyatakan keyakinan pribadinya, mengkomunikasikan kepercayaan perasaan dan keyakinan pribadinya, menyesuaikan perilaku dirinya dengan keadaan kelompok dan situasi, mengakui bahwa perhubungan antar pribadi yang bersifat saling melengkapi kebutuhan masing-masing.
·       Keterampilan interaksi kelompok : member sumbangan pada iklim kelompok yang baik/sehat, mengambil bagian dalam menyusun peraturan dan pedoman untuk kehidupan kelompok, bertindak sebagai pemimpin atau anggota kelompok, membantu pencapaian tujuan kelompok.
·       Keterampilan partisipasi sosial dan politik : selalu tanggap terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat, bekerja secara tepat, bekerja untuk mempengaruhi para pemegang kebijakan dalam masyarakat.
Kenyataan bahwa nilai selain merupakan konsep atau ide dan standart perilaku, juga berkaitan dengan aspek emosional (perasaan), mengharuskan guru untuk melakukan pendidikan nilai yang melibatkan siswa didalam pengalaman yang dapat menolong mereka tumbuh baik secara intelektual maupun emosional. Demikian juga dalam proses pengambilan keputusanyang merupakan tujuan dari pengajaran IPS.
Apakah anda sering melatih pengembangan keterampilan dasar IPS dalam diri anak? Dalam pelajaran IPS seorang guru mungkin lebih mudah memberikan kegiatan belajar yang menarik bagi anak dan mengaktofkan anak, tetapi kegiatan itu belum tentu mengembangkan keterampilan dasar IPS.
Coba anda renungkan kembali!
·       Apakah anak pernah diajak untuk berkomunikasi dengan anggota masyarakat?
·       Apakah anak dibekali keterampilan meneliti gejala / peristiwa sosial dilingkungannya?
·       Apakah berita Koran, majalah, TV, dan berita dari mulut ke mulut merupakan bahan sajian yang dibahas anak?
·       Apakah anak dibekali keterampilan cara mencari lokasi/ tempat melalui media peta?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan menuntun anda agar memberi kesempatan kepada anak untuk mengembangkan keterampilan dasar IPS dalam dirinya.
Keterampilan dasar IPS :
Istilah keterampilan proses sudah lebih dulu diperkenalkan dan dikenalkan para guru, akan tetapi sering istilah ini diisyaratkan karena ada kata “proses” yang mempunyai banyak arti dalam lingkungan . Kata proses mempunyai contoh seperti : Seorang anak yang diberikan tugas wawancara kepada tukang becak, maka dalam hal ini, anak berproses untuk membina komunikasi yang baik dengan orang lain. Anak mulai mengenal fakta dan opini serta belajar mempertimbangkan sesuatu.

  1.  Kemampuan atau Keterampilan dalam Ilmu Geografi
          Beberapa keterampilan guru khususnya guru geografi berkenaan dengan kegiatan belajar-mengajar topik atau bahasan geografi.
          Sesuai dengan hakikat dan ruang lingkup bahasan geografi, maka pengajaran geografi dapat dilaksanakan di dalam kelas dan di luar kelas. Banyak metode pengajaran yang dapat dilakukan di dalam kelas, seperti metode-metode ceramah bervariasi, Tanya jawab, diskusi, role playing, sosiodrama, kerja kelompok dan sebagainya. Sedangkan metode pembelajaran yang dilakukan di luar kelas seperti metode tugas belajar dan metode karya wisata. Pada dasarnya tidak ada metode pembelajaran yang paling baik. Tiap metode mempunyai kelebihan atau kebaikan dan ada kekurangannya. Pada pelaksanaannya, semua metode tadi diterapkan secara kombinasi terpadu sesuai dengan pokok bahasan dan tujuan instruksional atau pembelajaran yang harus dicapai. Di sinilah kemampuan atau keterampilan guru untuk meilih metode pembelajaran mana yang paling tepat atau efektif.
          Sumber beajar geografi dapat berupa fenomena atau gejala-gejala yang ada di sekitar atau lingkungan (baik di lingkungan alam, maupun lingkungan manusia), kemudian dari buku-buku, majalah, surat kabar, dan mediaelektronika yang berhubungan dengan materi atau topik bahasan geografi. Pada umumnya guru-guru hanya menggunakan buku sumber sebagai sumber belajar, padahal buku sumber hanya salah satu dari sumber belajar yang dapat dilakukan guru. Dengan mengambil sumber belajar dari gejala-gejala yang ada di sekitarnya, proses belajar-mengajar geografi akan lebih menarik perhatian siswa dan tidak membosankan. Di sinilah diperlukan kemampuan atau keterampilan guru agar supaya hasi belajar siswa dapat optimal.
          Bagaimanapun kondisi dan situasinya, penerapan metode pembelajaran dalam kegiatan belajar-mengajar, tidak dapat dilepaskan dari penggunaan media pengajaran yang sesuai dengan teknik-teknik mengajar serta tujuan instruksional yang ingin dicapai. Pengajaran geografi, hakikatnya adalah pengajaran tentang gejala-gejala geografi yang tersebar di permukaan bumi. Untuk member citra tentang penyebaran dan lokasi-lokasi gejala-gejala tadi, anak didik (lebih-lebih SD) tidak mungkin hanya mendengarkan ceramah, berdiskusi atau Tanya jawab saja, melainkan harus mengamati secara langsung.
          Gejala atau fenomena yang ada di sekitar tempat tinggal anak, baik berupa gejala atau fenomena kehidupan manusia, selain sebagai sumber belajar, dapat juga dijadikan media pembelajaran geografi tidak dapat hanya di ceramahkan, didiskusikan atau hanya Tanya jawab saja, melainkan harus ditunjukkan dan diragakan.
          Menciptakan suasana belajar yang dapat merangsang atau memotivasi kegiatan belajar aktif sehingga kegiatan belajar siswa dalam proses belajar mengajar akan menghasilkan pencapaian belajar yang penuh makna (meaningful learning). Di sini diperlukan kemampuan guru untuk menciptakan suasana belajar yang tidak mencekam, tidak terlalu kaku dan juga tidak terlalu bebas yang menimbulkan suasana belajar malah tidak terkendali

  1. Kemampuan atau Keterampilan Dalam Ilmu Sejarah
          Sejarah atau ilmu sejarah dapat diartikan sebagai riwayat tentang masa lampau atau bidang ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan menuturkan riwayat masa lampau sesuai dengan metode-metode tertentu yang dapat dipercaya (Fairchild, H.P, 1964:141). Sejarah berarti cerita atau kisah, kajadian atau peristiwa dan studi atau ilmu pengetahuan tantang cerita yang benar-benar telah terjadi atau berlangsung pada waktu yang lalu (H. Ismaun, 1992:22).
          Sebagai guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya selain dapat menguasai disiplin ilmu yang diasuhnya, mampu merumuskan tujuan instruksional atau pembelajaran, ia harus mempunyai keterampilan untuk mentransferkan materi atau topic bahasan kepada siswa-siswanya. Khususnya untuk mentransferkan materi atau topic bahasan bukanlah pekerjaan yang mudah. Karena untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal diperlukan berbagai kemampuan atau keterampilan guru itu sendiri, seperti memilih dan mementukan metode pembelajaran yang tepat atau efisien, memilih sumber , memilih dan menggunakan media atau alat, pembelajaran, meceritakan kondisi situasi, suasana belajar yang mendukung siswa aktif dan sebagainya. Tentunya keterampilan-ketelampilan yang perlu dimiliki guru antara satu dengan yang lain harus saling menunjang atau mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan.
          Untuk memilih metode pembelajaran mana yang paling aktif perlu dipertimbangkan berbagai segi antara lain: bahan atau toppik yang akan diajarkan, tujuan yang ingin dicapai, kondisi siswa, sarana prasarana yang ada, bahkan kemampuan guru itu sendiri, dan sebagainya. Satu hal yang mendapatkan perhatian guru yang mengajar sejarah adalah anak atau siswa dapat terlibat langsung secara aktif dalam kegiatan belajar-mengajar. Agar supaya kegiatan belajar-mengajar dapat mengarah kepada cara penerapan CBSA, diperlukan keterlibatan secara terpadu, berkesinambungan dari hal-hal sebagai berikut
(1) Mengarah pada jenis interaksi belajar-mengajar yang optimal
(2) Menuntu berbagai jenis aktivitas peserta didik
(3) Stra tegi belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
(4) Menggunakan multi metode
(5) Menggunakan media yang bervariasi
(6) Mengarah kepada multi sumber belajar
(7) Menutup perubahan kebiasaan cara guru mengajar
          Metode yang digunakan dalam mengajarkan materi sejarah antara lain:
metode ceramah bervariasi, Tanya jawab, diskusi, tugas, bermain peran dan sebagainya. Karena sumber belajar sejarah selain sumber tertulis (buku-buku literature, brosur, dokumentasi), juga berupa peninggalan-peninggalan (prasasti, candi, istana-istana, dan sebagainya) maka metode karya wisata sangat membantu mempelajari sejarah. Hanya masalahnya dalam melaksanakan karyawisata harus benar-benar dipersiapkan dan direncanakan dengan matang. Sebab kalau tidak, tujuan pembelajaran tidak tercapai karena kegiatan semacam ini hanyalah piknik belaka. Dalam melaksanakan karyawisata, dahulukan tempat-tempat peninggalan sejarah atau benda-beda bersejarah yang ada di sekitar kita, baru berjarak lebih jauh, jangan di balik, yang jauh yang dikunjungi, sedangkan yang ada di sekitar kita anak atau siswa tidak mengetahuinya.

  1. Kemampuan atau Keterampilan Dalam Ilmu Ekomomi
          Albert L. Mayers, ia mengemukakan bahwa ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan manusia. 
          Persoalan di dalam ilmu ekomonomi ialah bahwa manusia di dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan selalu menghadapi ketidakseimbangan antara banyaknya kebutuhan dengan banyaknya barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia atau dengan kata lain bahwa kebutuhan terhadap barang barang dan jasa-jasa tidak terbatas sedangkan sumber-sumber, baik sumber alam maupun sumber daya manusia terbatas.
Sebagai tujuan ilmu ekonomi adalah
  1. Untuk mencari pengertian tentang hubungan peristiwa ekonomi baik hubungan yang bersifat kausal maupun hubungan yang bersifat fungsional
  2. Untuk menguasai peristiwa-peristiwa tersebut dan untuk dapat mengatasi masalah-masalah ekonomi yang kita hadapi
          Sudah menjadi asumsi kita, bahwa sumber daya alam di permukaan bumi tersebar tidak merata, bahkan di wilayah-wilayah tertentu, sumber daya dapat dikatakan langka atau sama sekali tidak ada. Melalui pranata-pranata yang diciptakan manusia dalam bentuk ilmu pengetahuan dan teknologi, sumber daya dapat diusahakan dapat memenuhi kebutuhan. Dalam kenyataannya pemenuhan kebutuhan ini berbentuk pertanian, peternakan, peindustrian, perdagangan serta jasa-jasa lainnya.
          Sebagai seorang guru ekonomi atau guru yang mengajarkan ekonomi harus mengetahui dan menguasai konsep-konsep, prinsip-prinsip, teori yang merupakan topic bahasannya.
          Selain kita mengetahui dan memahami tentang disiplin ilmu ekonomi, tentunya bagi seorang guru ekonomi atau guru yang mengajar ekonomi dituntut juga untuk dapat mentransfer konsep-konsep. Teori-teori yang merupakan topic bahasan ekonomi kepada anak didik atau siswanya. Untuk dapat mencapai tujuan instruksional atau pembelajaran secara optimal dibutuhkan beberapa keterampilan yang harus dimiliki guru tersebut. Guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang dapat merangsang atau mendorong siswa utuk belajar, mencari dan menemukan sendiri. Dengan demikian hasil belajar siswa akan lebih melekat dan tahan lama.
          Dalam mempelajari konsep-konsep ekonomi yang merupakan topic bahasannya selain bersumber dari buku-buku literature yang sesuai dengan kurikulum, banyak konsep-konseonya yang bias dikembangkan dari gejala-gejala ekonomi yang ada di sekitar lokasi sekolah atau di sekitar tempat tinggal siswa itu sendiri. Oleh karena itu, sumber pembelajaran ekonomi juga dapat diambil dari kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat yang ada di sekitar lingkungannya, misalnya kegiatan pertanian, perkebunan, kerajinan, perikanan, industry, pertukangan serta jasa-jasa lainnya. Hal ini penting, karena kebiasaan guru dalam mengajar lebih terfokus kepada konsep-konsepyang hanya bersumber dari buku-buku literature. Lebih-lebih bagi anak usia sekolah dasar (SD), dengan mengambil sumber pembelajaran dari kegiatan ekonomi yang ada di lingkungan sekitarnya, pembelajaran lebih bersifat konkret. Oleh karena itu, diperlukan kemampuan atau keterampilan guru pengajar ekonomi untuk memilih metode pembelajaran, media atau alat bantu pembelajaran serta menciptakan suasana belajar yang dapat merangsang atau mendorong siswa belajar

  1. Kemampuan atau Keterampilan Dalam Ilmu Politik
          Banyak orang atau pakar yang mendefinisikan pengertian ilmu politik, misalnya saja Prof. Mr. Muh. Jamin. Ilmu politik memusatkan tinjauannya kepada masalah kekuasaan dan bagaiana jalannya tenaga kekuasaan dalam masyarakat dan susunan Negara.
          Adanya pranata politik dalam kehidupan manusia, menunjukkan bahwa manusia merupakan makhluk yang dapat mengatur kesejahteraannya, mengatur ketenteraman dan keamanan hidupnya. Manusia sebagai makhluk yang berolitik inilah yang membedakan diri manusia dengan makhluk lainnya, yang dapat melestarikan dan meningkatkan kesejahteraan jasmani dan rohani. Manusia memiliki kemampuan mengatur kehidupan kelompok, mulai dari kelompok yang terkecil (keluarga)sampai kepada kelompok yang besar (bangsa atau negara) dan sampai pula kepada kelompok yang menembus batas-batas kebangsaan (antarbangsa)
          Karena ruang lingkup, ilmu politik sedemikian luas, yang menembus berbagai aspek kehidupan social manusia, dalam rangka kerjanya tidak dapat melepaskan diri dari bantuan ilmu-ilmu lainnya, seperti sosiologi, ilmu Negara, ilmu hokum administrasi Negara, psikologi dan sebagainya. 
          Guru yang mengajarkan konsep-konsep yang berhubungan dengan ilmu politik diharapkan dapat mentransfernya kepada para siswanya. Untuk mentransfer konsep-konsep, prinsip-prinsip, tori-teori yang berhubungan dengan topik behasan yang akan diajarkan, diperlukan keterampilan-keterampilan tertentu.sama halnya dengan mengajarkan materi yang termasuk pokok bahasan atau topic bahasan geografi, sejarah, ekonomi. Guru yang mengajarkan pokok bahasan atau topic bahasan politik pun harus dapat memilih metode pembelajaran yang tepat, sumber belajar, media atau alat bantu pelajaran dan sebagainya. Namun karena objek studi, ruang lingkup bahasan serta tujuan pembelajaran yang berbeda maka dalam pembelajaran seain bersumber dari buku-buku literature yang digunakan, dapat juga dengan melihat system politik yang berlaku. Lembaga-lembaga pemerintahan baik dari tingkat pusat sampai tingkat yang paling rendah (pemerintah desa) dapat dijadikan sumber pembelajaran. Bahkan dalam kehidupan rumah tangga dapat dijadikan sumber pembelajaran. Bagaimana keluarga dapat mengatur serta memelihara kesejahteraannya, keamanan, ketenteraman semua anggota keluarga. Setiap anggota keluarga mempunyai fungsi masing-masing dan sekaligus mempunyai hak serta kewajibannya. Contohnya, Seorang Ayah berfungsi sebagai kepala keluarga. Sedangkan kepala keluarga si Ayah mempunyai hak untuk dihormati oleh seluruh anggota keluarga, ditaati nasihat-nasihatnya dan sebagainya. Selain ia memiliki hak juga mempunyai kewajiban untuk mencari nafkah dalam menjamin kesejahteraan keluarga, dan sebagainya. Begitu juga seorang ibu, anak-anak mempunyai hak dan kewajiban masinng-masing.
          Jadi dalam pengajaran politik diharapkan para siswa selain mengetahui juga menyadari hak dan kewajiban baik sebagai anggota keluarga maupun sebagai warga Negara. Selain itu juga siswa harus menyadari bahwa untuk hidup aman, tenteram sejahtera penuh dengan aturan-aturan yang perlu ditaati dan dilaksanakan.       
         
  1. Kemampuan atau Keterampilan Dalam Ilmu Sosiologi
          Guru yang mengajar konsep-konsep atau teori-teori sebagai pokok atau topic bahasan harus mengenal mengenai ilmu sosiologi, objek studinya, ruang lingkup dan tujuan serta peran sosiologi.
          Pengertian sosiologi dapat diartikan sebagai berikut : sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat. Kemudia Brown, G. D. (1975:35) mengartikan sosiologi adalah interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok atau masyarakat, dan masyarakat dengan masyarakat.
          Masyarakat meliputi sejumlah manusia yang hidup berkelopok-kelompok atau begolong-golongan yang dengan sendirinya satu sama lain saling berhubungan dan salinng mempengaruhi. Keadaan saling berhubungan dan golongan dengan golongan lain, atau antar perorangan dengan suatu golongan dengan terlepas dan tidak berhubungan serta tidak pengaruh mempenngaruhi satu sma lain, tidak dapatdipandang suatu masyarakat sebaiknya meskipun jumlahnya tidak seberapa banyak tetapi satu sama lain saling berhubungan dan saling mempengaruhi maka kellompok itu memenuhi syarat untuk disebut masyarakat.
          Sosiologi mempelajari masyarakat secara umum sehingga ada yang menamakannya ilmu masyarakat umum. Meskipun demikian ada yang merupakan bahwa sosiologi menekankan studinya kepada empat hal berikut:
(1) Bentuk masyarakat
(2) Hubungan masyarakat
(3) Tenaga social
(4) Proses social (Sudardja Adiwikarta, 1979/1980:4)
Sebagaimana ilmu-ilmu lainnya, sosiologi mempunyai tujuan yaitu
1.    Semakin berkembang dan semakin kayanya ilmu itu sendiri sebagai ilmu dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip atau teori-teori yang diperoleh dari hasil pemikiran, pengalaman dan penelitian.ini adalah aspek teoretis dari sosiologi yang dapat dinamakan sosiologi teoretis
2.    Semakin luas dan semakin tinggi taraf ketepatan penerapanprinsipp dan teori-teori tersebut dalam kehidupan masyarakat untuk membantu memecahkan masalah manfaat yang lebih besar dapat dinamakan sosiologi terpakai (applied sociology)
          Ketika guru akan mengajarkan konsep-konsep atau teori-teori sosiologi yang berupa pokok atau topic bahasan kepada siswa-siswanya maka guru tersebut harus memiliki keterampilan-keterampilan mengajar. Selain itu guru juga harus memilih metode pembelajaran yang tepat, sumber pembelajaran, media atau alat bantu pembelajaran yang dipergunakan dan sebagainya.
          Agar mampu atau terampil untuk menciptakan suasana belajar-mengajar yang mendorong atau merangsang siswa ikut terlibat di dalamnya. Sama halnya dengan mengajarkan konsep-konsep atau teori-teori disiplin ilmu-ilmu sosiologinya, dalam pembelajaran mengenal contoh gejala yang ada di sekitar lingkunngan anak atau siswa. Hal ini sekali lagi agar terhindar dari pembelajaran yang bersifat verbalisme (lebih-lebih para siswa kelas rendahan) , dan hasil belajar siswa akan lebih mantap dan tahan lama.

  1. Kemampuan atau Keterampilan Dalam Ilmu Antropologi
          Antropologi adalah suatu studi tentang manusia dengan pekerjaannya (Fairchild. H.P. 1964:12).ke dalam pekerjaan manusia termasuk segala hasil pemikiranya atau hasil akal-budinya (kebudayaan).
          Menurt Prof. Koentjayaningrat, kebudayaan terdiri dari kelakuan dan hasil kelakuan manusia yang teratur oleh tata-kelakuan, yang harus didapatnya degan belajar da semuanya tersusun ke dalam kehidupan masyarakat. Seluruh kelakuan dan hasil kelakuan itu tidak hanya terbatas kepada bentuk kebendaan, seperti peralatan, bangunan, pakaian, senjata dan lain-lain, melainkan meliputi pula hal-halyang tidak bersifat kebendaan. Gagasan peraturan hukum ilmu pengetahuan, bahasan dan sebagainya, termasuk juga hasil kelakuan manusia. Oleh Karena itu kebudayaan ada yang bersifat material dan non-material.
         Sebagai objek studi antropologi adalah aspek budaya atau karya cipta manusia. Tetapi tidak semua karya cipta manusia itu termasuk kebudayaan, misalnya orang yang sedang tidur, kemudian ia mengigau dan dapat berbahasa Inggris dengan lancar padahal sebenarnya ia tidak dapat berbahasa Inggris dengan lancer padahal sebenarnya ia tidak dapat Inggris, hal tersebut merupakan kelakuan manusia, tetapi itu bukan kebudayaan.
Kebudayaan mempunyai ciri-ciri tertentu, yaitu:
1.    Kebudayaan hanya dimiliki manusia
2.    Kebudayaan diperoleh dengan cara belajar
3.    Kebudayaan selalu berubah
4.    Kebudayaan didukung oleh masyarakat (memasyarakatkan)
5.    Kebudayaan merupakan karya cipta manusia dengan sadar
          Semua masyarakat memiliki kebudayaan, tidak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan. Tetapi kebudayaan antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya terhadap perbedaan.
          Perbedaan kebudayaantersebut disebabkanberbagai factor, antara lain factor lingkungan alam (fisis) maupun karena perbedaan manusia (ilmu pengetahuan dan teknologi, kebiasaan, sifat keterbukaan, dan sebagainya). Namun demikian terdapat unsur-unsur kebudayaan yang bersifat universal (cultural universals). Unsur-unsur kebudayaan itu bias dijumpai di semmua kebudayaan yang ada di dunia, unsure-unsur universal itu meliputi :
1.    System peralatan hidup atau system teknologi
2.    System kemasyarakatan
3.    System mata pencaharian hidup
4.    Bahasa
5.    Kasenian
          Sebagai seorang guru yang mengajarkan konsep-konsep atau teori-teori antropologi harus mampu dan memiliki keterampilan khususyang berhubungan dengan pembelajaran agar tujuan instruksional  atau pembelajaran dapat dicapai dengan optimal.
          Untuk itu guru harus memiliki keterampilan dalam memilih atau menentukanmetode mengajar yang tepat , media yang diperlukan, serta kemampuan untuk mencari suber pembelajaran. Dan harus selalu diingat, untuk menciptakan suasana belajar yang memdukung siswa aktif, serta contoh-contoh yang digunakan dapat dilihat, dirasakan atau dihayati oleh para siswa

  1. Kemampuan atau Keterampilan Dalam Ilmu Psikologi Social
          Psikologi social dapat dimasukkan ke dalam ilmu-ilmu social (social sciences). Psikologi social adalah suatu studi tentanng proses mental manusia sebagai makhluk social (Fairchild, H.P., 1964:290).
          Objek studi social adalah tingkah laku manusia di masyarakat sebagai ungkapan proses mental, kejiwaan yang meliputi kemauan , minat, reaksi emosional, kecerdasan dan seterusnya, termasuk pembentukan kepribadiannya. Sikap mental seseorang, reaksi emosional, kemauan dan perhatiannya merupakan dorongan dan gejala kejiwaannya, tetapi semua itu tidak hanya semata-mata merupakan ungkapan proses mentalnya, melainkan juga dipengruhi oleh lingkungan alam, lingkungan social dan lingkungan budaya. Motivasi seseorang untuk bertindak dipengaruhi oleh dorongan dan proses kejiwaannya. Motif tersebut tidak saja karena adanya rangsangan dari lingkungan saja. Segala gejala dan dan masalah yang digambarkan merupakan objek studi psikologi social.
          Perhatian psikologi social lebih terarah kepada tingkah lakunya yang merupakan perpaduan proses kejiwaan dengan rangsangan dari lingkungan sebagai makhluk social. Atau dengan perkataan lain tertuju kepada keseluruhan atau sebagian kepribadian individu yang merupakan hasil kerja sama factor kejiwaan dengan factor lingkungannya.  
          Tiap bidang keahlian yang langsung berhubungan dengan kehidupan masyarakat (pemerintah, kedokteran, pendidikan, keagamaan,kesenian dan seterusnya) ataupun yang tidak begitu erat hubungannya dengan masyarakat perlu dilengkapi oleh pengetahuan dan kemampuan psikologi social ini. Dengan dimilikinya pengetauan ini seseorang akan lebih mengerti dasar dan sebab-sebab seseorang bertindak, bertingkah laku dan bereaksi terhadap sesuatu gejala yang berasal dari luar dirinya. Kita akan dapat memahami tingkah laku seseorang di berbagai tempat pada berbagai suasana dan situasi.
          Guru harus mengetahui gambaran tentang ilmu psikologi sosisl yang perlu diketahui sebagai salah satu disiplin ilmu-ilmu social untuk memperkaya pemahamanguru sebagai guru IPS, khususnya guru IPS di Sekolah Dasar (SD). Gambaran tersebut membantu guru dalam mengajarkan konsep-konsep, teori-teori psikologi social dalam kegiatan belajar-mengajar atau membelajarkan IPS.
          Pencapaian tujuan instruksional atau pembelajaran banyak terkandung kepada kemampuan atau keterampilan guru untuk memilih metode mengajar, keterampilan guru dalam memilih serta menggunakan media atau alat pembelajaran, keterampilan dalam memilih sumber belajar sehingga tercipta suasana belajar yang dapat merangsang atau mendorong siswa untuk terlibat dalam kegiatan belajar-mengajar atau proses pembelajaran.
          Hal yang perlu diingat oleh seorang guru bahwa pengajaran IPS di Sekolah Dasar diajarkan secara terpadu, seorang guru tidak mengajarkan disiplin ilmu social secara sendiri-sendiri.




          Pada hakikatnya manusia merupakan satu kesatuan yang utuh yang terdiri dari berbagai aspek, seperti aspek biologis atau jasmaniah dan aspek rohaniah atau kejiwaan yang dalam kehidupannya tidak terlepas dari interelasi dan interaksi dengan lingkungan alam atau fisis, lingkungan social maupun lingkungan buday, sehingga berkembang disiplin ilmu pengetahuan, seperti ilmu Geografi, Sosiologi, Antropologi, Sejarah, Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan sebagainya.
Kenyataan bahwa nilai selain merupakan konsep atau ide dan standart perilaku, juga berkaitan dengan aspek emosional (perasaan), mengharuskan guru untuk melakukan pendidikan nilai yang melibatkan siswa didalam pengalaman yang dapat menolong mereka tumbuh baik secara intelektual maupun emosional. Demikian juga dalam proses pengambilan keputusanyang merupakan tujuan dari pengajaran IPS.

          Sebagai guru IPS, pengetahuan yang berhubungan dengan disiplin ilmu-ilmu social sangat (Social Sciences) sangat diperlukan, karena sumber bahan pembelajaran IPS yang berupa konsep-konsep, prinsip-prinsip, teori-teori (merupakan stuktur ilmu) ersumber dari ilmu-ilmu social yang merupakan cirri atau karakter keterampilan dasar IPS.
          Bagi seorang guru, termasuk guru IPS, selain harus menguasai materi atau bahan yang akan diajarkan baik berupa konsep, prinsip teori maupun fakta, juga harus mampu mentansfer atau mengajarkannya kepada siswa-siswanya. Agar tujuan instruksional atau pembelajaran dapat dicapai dengan baik atau optimal, diperlukann kemampuan atau keterampian guru untuk menciptakan suasana belajar yang dapat merangsang atau mendorong keterlibatan siswa (CBSA), oleh karena itu guru harus mampu dan terampil memilih metode pembelajaran, memanfaatkan sumber belajar, menggunakan media atau alat bantu pembelajaran.

Daftar Pustaka


         




         
 

Blogger news

Blogroll

About